Jalur KA Banjar-Cijulang Diaktifkan Kembali, Ke Pangandaran Makin Mudah
Suasana Survey pengaktivan kembali jalur kereta Cijulang - Banjar
Harian Pangandaran, Jika Kamu mencari cara baru untuk menikmati perjalanan menuju Pangandaran, kabar baik datang dari proyek reaktivasi jalur kereta api Banjar-Cijulang. Proyek ini diharapkan menjawab kebutuhan wisatawan yang mencari akses kereta api ke Pangandaran, sekaligus mendukung program pariwisata regeneratif Jawa Barat.
Dengan adanya Program Jelajah Wisata Kereta Api Pangandaran, diharapkan perjalanan ke salah satu destinasi wisata utama Jawa Barat ini akan menjadi lebih mudah dan nyaman.
Survei Lapangan: Langkah Awal yang Penuh Harapan
Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), bersama Kementerian Perhubungan dan PT KAI, telah melakukan survei lapangan untuk melihat kondisi jalur reaktivasi pada Rabu (18/9/2024). Turut serta dalam tim tersebut adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pangandaran, yang diwakili oleh Sekretaris Bappeda, Asep Suhendar.
"Kami menjadi bagian dari tim survei untuk memeriksa beberapa lokasi penting di jalur reaktivasi rel KA Banjar-Cijulang," ujar Asep.
Survei ini mencakup peninjauan langsung ke Terowongan Hendrick, Jembatan Cikacepit, Terowongan Juliana, Terowongan Wilhelmina, hingga Jembatan Cipamotan, yang semuanya merupakan peninggalan dari masa kolonial Belanda.
"Setelah penelusuran di tiga terowongan dan dua jembatan di Kecamatan Kalipucang, kami juga memeriksa kondisi Stasiun Pangandaran dan Stasiun Cijulang," tambah Asep pada Kamis (19/9/2024).
Perpres Nomor 87 Tahun 2021: Fondasi Hukum Reaktivasi Jalur Rel
Menurut Asep, reaktivasi jalur kereta ini adalah bagian dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2021, yang mengatur tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana di Jawa Barat Selatan.
“Studi kelayakan (FS) sudah dilakukan sejak 2007, tetapi perencanaannya perlu diperbarui karena perkembangan waktu. Pembangunan ini dijadwalkan selesai hingga tahun 2030,” jelas Asep Suhendar.
Moda Transportasi Shuttle: Solusi Sementara dan Potensial
Sambil menunggu penyelesaian proyek reaktivasi, Bappeda Pangandaran juga tengah mengkaji moda transportasi shuttle sebagai solusi sementara. Menurut Asep, mereka kini fokus pada kajian jangka pendek untuk menilai potensi penumpang dan moda transportasi tersebut diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu dua minggu ke depan.
"Kami bekerja sama dengan DAMRI, Grand Pangandaran, dan PT KAI untuk menyediakan shuttle dari Banjar langsung ke Pangandaran," ungkapnya.
Kolaborasi dengan Pemkot Banjar
Untuk mewujudkan program ini, Bappeda Pangandaran juga menjalin koordinasi erat dengan Pemerintah Kota Banjar. "Kami sudah beberapa kali mengadakan rapat koordinasi dengan Bappelitbangda Kota Banjar dan juga pihak Dishub Kota Banjar," kata Asep di akhir penjelasannya.
Reaktivasi jalur kereta api Banjar-Cijulang ini jelas membuka banyak peluang, tidak hanya untuk pariwisata lokal, tetapi juga untuk memperkuat konektivitas antara berbagai daerah di Jawa Barat.