Mengenal Tembakau Pangandaran dengan Kualitas Tinggi - Peluang dan Tantangan Industri Tembakau Pangandaran
Foto - Tembakau |
Harian Pangandaran, Tembakau Berkualitas Tinggi dari Pangandaran, Kabupaten Pangandaran tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata, tetapi juga telah berkembang menjadi salah satu daerah penghasil tembakau berkualitas tinggi di Jawa Barat. Menurut Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Pangandaran, Tedi Garnida, tembakau yang dihasilkan petani di Kecamatan Padaherang dan Mangunjaya memiliki kualitas yang unggul. "Harga tembakau dari daerah ini mencapai Rp25 ribu per kilogram, jauh di atas harga tembakau dari daerah lain yang hanya Rp5-7 ribu per kilogram," ujar Tedi dalam acara Sosialisasi Pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) di Krisna Beach Hotel Pangandaran pada 4 Juni lalu.
Produktivitas Tinggi di Lahan Terbatas
Saat ini, sekitar 300 petani tembakau di Kecamatan
Padaherang dan Mangunjaya berhasil menghasilkan 200 ton tembakau setiap tahun
dari lahan seluas 28 hektar. Tedi mengungkapkan bahwa tantangan utama yang
dihadapi adalah kurangnya fasilitas untuk menampung dan menyimpan hasil panen.
"Saat ini, kami belum memiliki sentra atau gudang untuk menampung tembakau
petani," jelasnya.
Pemasaran Tembakau Pangandaran Tanpa Hambatan
Meskipun harga tembakau Pangandaran jauh lebih tinggi, para
petani tidak mengalami kesulitan dalam pemasaran. Pembeli dari luar daerah
datang langsung ke lokasi untuk membeli tembakau. "Petani biasanya memanen
tembakau sesuai dengan jumlah pesanan untuk menghindari over produksi,"
kata Tedi. Hal ini memastikan bahwa pasokan selalu sesuai dengan permintaan,
sehingga tidak ada hasil panen yang terbuang.
Pentingnya Pembangunan Sentra Industri Tembakau
Tedi berharap segera dibangun fasilitas penunjang untuk para
petani tembakau, termasuk gedung sentra industri. "Saat ini, belum ada
kabupaten atau kota di Jawa Barat yang memiliki sentra tembakau,"
tambahnya.
Kontribusi Ekonomi dan Tantangan Industri Tembakau
Wakil Bupati Pangandaran, Ujang Endin Indrawan, menyatakan
bahwa cukai tembakau memberikan kontribusi lebih dari 10 persen pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) dan menciptakan ratusan ribu lapangan
kerja. Di Jawa Barat, lahan pertanian tembakau seluas 12 ribu hektar masih
belum mencukupi kebutuhan pasar yang mencapai 38 ribu hektar. "Ini
menunjukkan bahwa pertanian tembakau di Jawa Barat masih memiliki peluang besar
untuk berkembang," ujarnya.
Strategi Sukses Pengembangan Industri Tembakau
Menurut Ujang, ada dua kunci sukses dalam mengembangkan
industri tembakau. Pertama, industri tembakau harus dibangun dekat dengan
perkebunan tembakau untuk memaksimalkan efisiensi. "Kecamatan Padaherang
dan Mangunjaya, dengan lahan perkebunan tembakau yang luas, harus dijadikan
sentra industri tembakau," jelasnya. Kedua, diperlukan kerjasama antara
industri besar dan kecil untuk menciptakan daya saing yang seimbang. "Saat
ini, kendala terbesar adalah persaingan yang tidak seimbang antara industri
kecil dan perusahaan besar," ungkapnya.
Dengan rencana pembangunan sentra industri hasil tembakau,
Ujang optimis industri tembakau di Kabupaten Pangandaran akan mampu bersaing
dengan daerah lain. "Mudah-mudahan, dengan adanya sentra ini, industri
tembakau Pangandaran akan semakin kuat dan kompetitif," pungkasnya.