Kasus HIV/AIDS di Pangandaran Meningkat, Dinkes Beri Imbauan Penting untuk Warga

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangandaran mencatat adanya peningkatan signifikan kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun. Kepala Dinas Kesehatan Pangandaran, Yadi Sukmayadi, melalui Kepala Bidang Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), dr. Rina Veriany, mengungkapkan bahwa angka kematian akibat HIV/AIDS dalam periode 2020-2024 mencapai 19 orang.

“Kasus kematian HIV/AIDS di tahun 2020 sebanyak 1 orang, tahun 2021 ada 3 orang, tahun 2022 ada 4 orang, tahun 2023 ada 5 orang, dan tahun 2024 sebanyak 6 orang,” ujar Rina saat dihubungi melalui pesan WhatsApp pada Rabu (17/12/2024).

Data Kasus HIV/AIDS di Pangandaran
Menurut dr. Rina, sejak tahun 2017 hingga 2024, jumlah kasus HIV/AIDS yang teridentifikasi di Kabupaten Pangandaran tercatat sebanyak 268 orang. Sebagian besar penderita berada pada rentang usia 20 hingga 59 tahun. Meski demikian, ia mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab awal penyebaran penyakit ini.

“Banyak kasus ditemukan pada ibu rumah tangga yang kemungkinan tertular dari pasangannya,” tambahnya.

Imbauan untuk Masyarakat
Dalam upayanya menekan penyebaran HIV/AIDS, Dinkes Pangandaran mengimbau masyarakat untuk menghindari seks bebas dan selalu menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom.

“Segera lakukan tes HIV jika merasa memiliki risiko tinggi seperti WPS (Wanita Pekerja Seks), LSL (Lelaki Seks Lelaki), atau pengguna narkoba suntik. Jika hasil tes positif, segera mulai pengobatan ARV (antiretroviral),” jelasnya.

Langkah-Langkah Pencegahan Dinkes Pangandaran
Dinkes Pangandaran juga mengklaim telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS di masyarakat.

“Upaya kami meliputi mendekatkan layanan PDP (Pengendalian dan Pencegahan Penyakit), memutus mata rantai penularan, optimalisasi peran lembaga swadaya masyarakat, serta pencegahan penularan dari ibu ke anak,” paparnya.

Pendanaan Penanganan HIV/AIDS
Terkait pendanaan, dr. Rina menjelaskan bahwa sumber anggaran untuk penanganan HIV/AIDS berasal dari tiga sumber utama.

“Sumber anggaran kami meliputi dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan), APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), dan NGO (Global Fund),” katanya.

Dengan kolaborasi berbagai pihak, Dinkes Kabupaten Pangandaran berharap penyebaran kasus HIV/AIDS dapat ditekan semaksimal mungkin, sehingga masyarakat dapat hidup lebih sehat dan terhindar dari risiko penyakit ini.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url