Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Pananjung Pangandaran: Ragam Flora dan Fauna Pemandangannya Indah
Jika Anda sedang mencari surga tersembunyi di Jawa Barat, Cagar Alam (CA) dan Taman Wisata Alam (TWA) Pananjung Pangandaran adalah jawabannya. Terletak di Desa Pangandaran, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, kawasan ini menyuguhkan pesona alam yang tak tertandingi. Dengan topografi yang menawan, potensi flora dan fauna yang unik, hingga kekayaan sejarah yang terukir dalam setiap sudutnya, Pananjung Pangandaran menawarkan pengalaman yang tidak hanya menyegarkan jiwa, tetapi juga memperkaya wawasan. Sebagaimana diungkapkan oleh BBKSDA Jawa Barat, kawasan ini adalah "permata hijau" yang menjadi saksi bisu kekayaan alam Nusantara.
Letak Geografis dan Topografi yang Unik
Secara geografis, kawasan ini berada di koordinat 108°39’18” – 108°39’52” BT dan 7°42’16” – 7°42’35” LS. Topografinya bervariasi dari lahan landai hingga bukit-bukit kecil dengan ketinggian antara 0-20 mdpl. Bukit-bukit ini memanjang dari Ciborok (barat) hingga Cirengganis (timur), membentuk tonjolan-tonjolan batu karang yang terjal dan eksotis. Kawasan ini juga memiliki iklim tropis dengan curah hujan rata-rata 3.196 mm per tahun, suhu berkisar 25-30°C, dan kelembapan udara antara 80-90%.
Aksesibilitas Menuju Cagar Alam
Lokasi TWA Cagar Alam Pangandaran berada di antara Pantai Barat Pangandaran dan Pantai Timur, Pananjung, Pangandaran. Pengunjung dapat masuk melalui dua pintu utama, yakni gerbang Pantai Barat dan Pantai Timur. Alternatif lain yang lebih cepat adalah menggunakan perahu wisata dengan biaya Rp20.000 per orang (minimal empat orang per keberangkatan). Keberadaan akses ini mempermudah wisatawan yang ingin menjelajahi kawasan ini.
Kekayaan Flora: Rumah Bagi Bunga Langka
Pananjung Pangandaran adalah rumah bagi flora langka seperti bunga Rafflesia patma, yang menjadi daya tarik utama. Sebanyak 80% dari vegetasi kawasan ini adalah hutan sekunder tua, sedangkan sisanya adalah hutan primer. Beragam jenis pohon seperti Laban (Vitex pubescens), Kisegel (Dilenia excelsa), dan Marong (Cratoxylon formosum) mendominasi ekosistemnya. Selain itu, ekosistem hutan pantai dihiasi oleh Butun (Barringtonia asiatica), Ketapang (Terminalia cattapa), dan Nyamplung (Calophyllum inophyllum). Hutan tanaman di kawasan ini juga menyajikan keindahan Jati (Tectona grandis) dan Mahoni (Swietenia macrophylla).
Kekayaan Fauna: Keberagaman Hayati yang Menakjubkan
Pananjung Pangandaran tidak hanya dikenal karena flora yang memukau, tetapi juga fauna yang beragam. Pengunjung dapat menemukan satwa seperti monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), lutung (Trachypithecus auratus), rusa (Rusa timorensis), kelelawar, landak Jawa, dan biawak. Selain itu, terdapat banteng betina terakhir yang menjadi ikon kawasan ini, meskipun sangat jarang terlihat. Kawasan ini juga menjadi habitat bunga bangkai yang eksotis, menambah daya tarik bagi pecinta alam.
Potensi Hidrologi: Sungai-Sungai yang Menghidupkan
Kawasan ini dialiri oleh Sungai Cikamal dan Sungai Cirengganis, yang masing-masing bermuara di Pantai Barat dan Pantai Timur. Kedua sungai ini tidak hanya menjadi sumber air bagi ekosistem sekitar, tetapi juga menambah daya tarik bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam secara lebih dekat.
Eksplorasi Wisata Alam dan Sejarah
Goa Panggung: Goa sepanjang ±30 meter ini menawarkan pengalaman menembus bukit batu hingga mencapai Pantai Timur. Stalaktit dan makam legendaris yang konon merupakan kemenakan Nyi Roro Kidul menambah aura mistisnya.
Goa Parat: Bersebelahan dengan Goa Panggung, goa ini memiliki stalaktit dan stalagmit yang menawan, serta makam kuno peninggalan masa transisi Hindu-Islam.
Goa Lanang: Terletak di atas bukit kecil, goa ini menyajikan relief alam di dindingnya yang menyerupai candi.
Goa Sumur Mudal: Mulut goa berbentuk setengah lingkaran yang hampir tertutup batu besar, dihiasi relief alam yang indah.
Goa Jepang: Peninggalan Perang Dunia II, goa ini memiliki parit berliku yang mengitari bukit dan terhubung dengan lobang menghadap laut.
Batu Kalde: Situs ini menampilkan arca sapi dari era Hindu, sisa-sisa candi, dan lima makam kuno yang diduga milik pahlawan Kerajaan Galuh.
Selain itu, Pantai Pasir Putih di bagian utara dan timur kawasan ini menjadi destinasi favorit bagi wisatawan. Pasir putih yang cantik sering dijadikan spot foto hingga lokasi prewedding. Terdapat juga kapal Viking Lagos yang ditenggelamkan oleh eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, yang menambah daya tarik kawasan ini.
Aktivitas Wisata di Cagar Alam
Wisatawan juga dapat melakukan snorkeling untuk melihat terumbu karang di dasar laut pasir putih Pangandaran. Kekayaan bawah laut ini semakin memperkuat daya tarik kawasan TWA Pananjung Pangandaran sebagai destinasi wisata alam yang lengkap.
Harga Tiket Masuk Cagar Alam Pangandaran
Untuk menikmati semua keindahan ini, harga tiket masuk sangat terjangkau. Wisatawan domestik dikenakan Rp16.000 di hari biasa dan Rp21.000 saat akhir pekan. Sementara itu, wisatawan mancanegara dikenakan tarif Rp210.000 di hari biasa dan Rp310.000 saat akhir pekan. Dengan tarif yang bersahabat, pengunjung dapat menikmati seluruh potensi alam dan sejarah yang ada.
Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Pananjung Pangandaran adalah destinasi yang sempurna bagi pecinta alam dan sejarah. Dengan keanekaragaman hayati, potensi wisata yang kaya, dan aksesibilitas yang mudah, kawasan ini layak menjadi tujuan utama dalam agenda liburan Anda. Seperti yang tertulis dalam catatan BBKSDA Jawa Barat, Pananjung Pangandaran bukan hanya aset daerah, tetapi juga warisan bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan.