Kapan Nyamuk Aedes Aegypti Lebih Agresif Menggigit? Cek Faktanya
Nyamuk Aedes aegypti dikenal sebagai penyebar utama penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Bagi kamu yang tinggal di kota maupun daerah pinggiran, risiko terpapar nyamuk ini tetap ada, apalagi saat musim hujan.
Pertanyaannya, kapan sebenarnya nyamuk Aedes aegypti lebih agresif menggigit manusia? Yuk, kita bahas lebih dalam.
Nyamuk Aedes Aegypti
Nyamuk Aedes aegypti punya ciri khas tubuh belang hitam putih yang mudah dikenali. Tidak seperti nyamuk lain yang aktif di malam hari, jenis ini justru lebih sering beraksi di siang hari. Itulah yang membuatnya berbahaya, karena saat kamu beraktivitas, risiko tergigit justru lebih tinggi.
Selain itu, Aedes aegypti punya kebiasaan berkembang biak di genangan air bersih yang tenang. Ember, bak mandi, vas bunga, hingga tempat minum hewan peliharaan bisa menjadi sarang ideal mereka.
Jam Aktif Nyamuk Aedes Aegypti
Menurut penelitian kesehatan di Indonesia, dan menurut Kementerian Kesehatan RI, nyamuk Aedes aegypti umumnya aktif menggigit pada pagi hingga sore hari. Lebih detailnya Nyamuk Aedes aegypti paling aktif menggigit manusia pada dua waktu:
Pagi hari sekitar pukul 08.00 – 10.00: Saat matahari mulai naik, aktivitas nyamuk juga meningkat.
Sore hari sekitar pukul 15.00 – 17.00: Inilah puncak kedua ketika nyamuk mencari darah manusia untuk bertelur.
Informasi ini juga sejalan dengan panduan resmi Kementerian Kesehatan RI dan World Health Organization (WHO) terkait pola aktivitas nyamuk Aedes aegypti. Di luar jam tersebut, nyamuk ini bisa tetap menggigit, tetapi intensitasnya jauh lebih rendah. Karena itu, kalau kamu sering beraktivitas di dalam maupun luar ruangan pada jam tersebut, sebaiknya lebih waspada.
Kenapa Nyamuk Aedes Aegypti Agresif pada Waktu Tertentu?
Ada beberapa alasan kenapa nyamuk ini lebih agresif di jam pagi dan sore:
Suhu udara: Nyamuk lebih aktif saat suhu hangat tetapi tidak terlalu terik.
Kondisi tubuh manusia: Saat beraktivitas, tubuh mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida, panas, dan keringat. Semua itu menjadi “magnet” bagi nyamuk.
Kebiasaan hidup nyamuk: Siklus hidup Aedes aegypti memang beradaptasi dengan pola hidup manusia, sehingga waktu aktifnya pas dengan jam produktif kita.
Dampak Gigitan Nyamuk Aedes Aegypti
Gigitan nyamuk ini tidak hanya menimbulkan rasa gatal. Yang lebih serius, mereka bisa menularkan virus penyebab DBD. Kasus DBD di Indonesia sendiri masih cukup tinggi, terutama saat musim penghujan.
Hal ini telah ditegaskan dalam rilis resmi Kementerian Kesehatan RI dan World Health Organization (WHO) bahwa Aedes aegypti merupakan vektor utama penularan DBD di wilayah tropis. Itulah kenapa penting sekali untuk memahami pola agresif nyamuk ini dan melakukan pencegahan sejak dini.
Tips Melindungi Rumah dan Bisnis dari Aedes Aegypti
Kalau kamu pemilik rumah, restoran, hotel, kantor, atau gudang, tentu ingin memastikan lingkungan tetap aman dari ancaman nyamuk. Berikut beberapa langkah praktis:
Menguras dan menutup wadah air secara rutin agar nyamuk tidak punya tempat berkembang biak.
Membuang barang bekas seperti kaleng, botol, atau ban yang bisa menampung air hujan.
Menggunakan kelambu atau kasa nyamuk pada ventilasi dan jendela.
Memakai lotion anti-nyamuk terutama saat pagi dan sore hari.
Bekerja sama dengan jasa pengendalian hama profesional untuk perlindungan jangka panjang.
Kenapa Perlu Jasa Profesional Seperti Pestigo?
Kadang, meski sudah melakukan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur), nyamuk tetap bisa berkembang biak di sudut-sudut yang sulit dijangkau. Di sinilah pentingnya menggunakan jasa pengelolaan hama profesional.
Pestigo hadir untuk membantu kamu mengendalikan nyamuk dan hama lain dengan metode yang aman, efektif, dan ramah lingkungan.
Bukan hanya untuk rumah tinggal, tapi juga untuk bisnis seperti restoran, hotel, kantor, hingga gudang penyimpanan.
Dengan layanan pest control Pestigo, kamu tidak perlu khawatir lagi soal nyamuk Aedes aegypti yang bisa membahayakan kesehatan penghuni maupun pelanggan.