LANGKAH KONKRET CINTA LINGKUNGAN: SISWA-SISWI SMP DIBERDAYAKAN MENGUBAH KEBIASAAN PENGGUNAAN PLASTIK DI SEKOLAH
Harian Pangandaran, Usaha mengurangi dampak sampah plastik di lingkungan
sekolah, para pelajar di Pangandaran kini dihadapkan pada tugas membawa
perlengkapan makan dan minum mereka sendiri. Langkah inovatif ini
diimplementasikan pertama kali di SMPN 1 Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa
Barat.
Berbeda dari kebijakan sebelumnya, kini setiap siswa di SMP
tersebut diwajibkan untuk membawa sendiri perlengkapan makan dan minum ketika
berangkat ke sekolah. Keputusan ini menjadi bagian dari program yang diterapkan
di bawah kepemimpinan Kepala SMPN 1 Kalipucang, H Suharno.
Menjelaskan lebih lanjut, Suharno menyebut bahwa program ini
dianggap sebagai langkah revolusioner, mengingat perubahan pola konsumsi siswa
yang sebelumnya seringkali menggunakan kemasan plastik saat membeli makanan di
kantin. "Sekarang, mereka harus membawa alat makan sendiri," ujar
Suharno kepada para wartawan di halaman sekolah pada Selasa (14/11/2023).
Perlengkapan makan yang dibawa siswa tidak terbatas pada
wadah makan saja, tetapi juga termasuk misting dan tumbler. Hal ini bertujuan
untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menciptakan lingkungan
sekolah yang bebas dari sampah plastik.
"Sekarang, tidak ada lagi kemasan plastik untuk makanan
jajan. Semua siswa yang membeli makanan harus menggunakan misting dan
tumbler," tambahnya.
Tujuan dari program ini bukan hanya untuk menciptakan
lingkungan sekolah yang bersih, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran akan
pentingnya lingkungan yang sehat. Suharno menegaskan bahwa jika masih ada
sampah yang terbengkalai, sekolah telah menunjuk duta lingkungan untuk
menangani masalah tersebut.
"Sisa-sisa sampah tersebut akan dipilah dan bekerja
sama dengan bank sampah," jelas Suharno.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, menyambut baik inovasi
ini dan berharap bahwa melalui program ini, anak-anak dapat belajar untuk
mengelola lingkungan hidup yang sehat dan bertanggung jawab. "Mereka
belajar untuk tidak membuang sampah sembarangan dan fokus pada pendidikan yang
baik," ucapnya.
Tidak hanya diterapkan di SMPN 1 Kalipucang, program
penanganan sampah ini juga diharapkan dapat diadopsi oleh sekolah lain di
Pangandaran. "Semoga inovasi ini dapat diterapkan di semua sekolah,"
pungkas Jeje.