Israel Perketat Serangan Gaza dari Utara dan Selatan: Dampak dan Realitas
Warga Palestina dibawah serangan Israel berhamburan menyelamatkan diri |
Harian Pangandaran, Pasukan Israel Lakukan Serangan Masif ke Palestina. Melansir Reuters Pasukan Israel melancarkan serangan besar-besaran di Gaza utara dan selatan. Pada hari Senin, mereka menyerbu jauh ke dalam reruntuhan di tepi utara Gaza untuk merebut kembali wilayah dari pejuang Hamas. Di selatan, tank dan tentara Israel menerobos jalan raya menuju Rafah, memaksa warga sipil Palestina untuk mencari tempat perlindungan.
Pertempuran Sengit di Utara dan Selatan Gaza
Pertempuran paling sengit selama berminggu-minggu terjadi di
wilayah utara dan selatan Gaza. Operasi Israel di Rafah, yang berbatasan dengan
Mesir, menutup titik perlintasan utama bantuan. Hal ini memperburuk situasi
kemanusiaan yang sudah sangat parah, menurut kelompok-kelompok kemanusiaan.
Pengungsian Besar-besaran Warga Gaza
Ratusan ribu warga Gaza kembali mengungsi. Sekitar setengah
dari penduduk Gaza berlindung di wilayah selatan setelah Israel memerintahkan
evakuasi dari Gaza utara pada bulan Oktober. Otoritas kesehatan Gaza meminta
tekanan internasional untuk membuka kembali perbatasan selatan untuk
memungkinkan masuknya bantuan, pasokan medis, dan bahan bakar untuk pembangkit
listrik dan ambulans.
Krisis Kesehatan di Gaza
Otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa yang terluka dan
sakit mengalami kematian perlahan karena kurangnya perawatan dan pasokan medis
serta ketidakmampuan untuk melakukan perjalanan. Kondisi ini diperburuk oleh
penutupan perbatasan yang menghambat masuknya bantuan vital.
"Korban luka dan orang sakit meninggal perlahan-lahan karena tidak ada pengobatan dan pasokan dan mereka tidak bisa melakukan perjalanan," kata pihak berwenang kesehatan Gaza, Senin (13/5/2024).
Kematian Staff Keamanan PBB di Tengah Konflik
Seorang anggota staf keamanan asing PBB tewas ketika sebuah
kendaraan bertanda PBB menuju rumah sakit di Rafah ditabrak. Ini adalah
kematian internasional pertama PBB dalam perang Gaza, dengan total korban tewas
personel PBB mencapai sekitar 190 orang.
Situasi di Jabalia dan Kamp Pengungsi Al-Nuseirat
Di Jabalia, Gaza utara, pasukan Israel mendesak ke wilayah
yang mereka klaim telah membubarkan Hamas beberapa bulan lalu. Warga melarikan
diri dengan membawa barang-barang mereka, sementara peluru tank menghantam
tengah kamp dan menyebabkan banyak korban.
Serangan udara Israel di kamp pengungsi Al-Nuseirat di Jalur
Gaza tengah menewaskan sedikitnya delapan orang. Korban tewas warga Palestina
dalam perang tersebut kini telah melampaui 35.000 orang, dengan 57 orang tewas
dalam 24 jam terakhir.
Upaya Israel Memusnahkan Hamas
Pasukan Israel berupaya untuk memusnahkan Hamas. Namun,
seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa kemenangan
total mungkin tidak tercapai. Hamas sendiri berkomitmen untuk kehancuran Israel
dan menyerbu Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih
dari 250 orang.
Kehilangan Kontak dengan Penjaga Sandera
Sayap bersenjata Hamas melaporkan kehilangan kontak dengan
militan yang menjaga empat sandera Israel, termasuk warga negara AS-Israel
Hersh Goldberg-Polin, akibat pemboman Israel.
Pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu
Pada upacara Hari Peringatan untuk tentara Israel yang
gugur, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa perang melawan Hamas
adalah perjuangan untuk mengamankan eksistensi, kebebasan, keamanan, dan
kemakmuran Israel.
Intensitas Serangan di Rafah
Di Rafah, Israel meningkatkan pemboman udara dan darat,
menewaskan banyak orang dalam serangan udara di sebuah rumah di lingkungan
Brasil. Warga melaporkan bahwa intensitas pemboman semakin meningkat dan
tank-tank telah memutus jalan utama Salahuddin utara-selatan.
Kondisi Kemanusiaan yang Mengkhawatirkan
Serangan di Rafah telah menyebabkan salah satu perpecahan
terbesar antara Israel dan Amerika Serikat dalam beberapa dekade. Washington
telah menghentikan beberapa pengiriman senjata dan menegaskan bahwa Israel
tidak boleh menyerang tanpa rencana untuk melindungi warga sipil.
Sikap AS Terhadap Konflik
Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, menekankan
bahwa Washington tidak mendukung operasi darat besar-besaran oleh Israel di
Rafah. Sementara itu, sayap bersenjata Hamas melaporkan baku tembak dengan
pasukan Israel di beberapa titik di Rafah dan Jabalia.
Reaksi Warga Israel
Militer Israel membunyikan sirene beberapa kali di daerah
dekat Gaza, memperingatkan potensi serangan roket atau mortir lintas batas dari
Palestina. Pengunjuk rasa Israel memblokir truk bantuan menuju Gaza,
menyebarkan paket makanan di jalan di pos pemeriksaan Tarqumiya, sebelah barat
Hebron di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Penyerangan Konvoi Bantuan Kemanusiaan
Sullivan menyatakan keprihatinannya atas laporan pemukim
Israel yang menyerang konvoi bantuan kemanusiaan dalam perjalanan ke Erez
Crossing di Gaza utara, yang merupakan insiden kedua dalam waktu kurang dari
seminggu. Ia menegaskan bahwa perilaku tersebut benar-benar tidak dapat
diterima.
Dengan situasi yang semakin memanas, kebutuhan akan solusi damai dan bantuan kemanusiaan yang efektif semakin mendesak untuk mengakhiri penderitaan warga sipil di Gaza.
Referensi Berita : Reuters