Pedagang Kerutkan Dahi, Harga Telur di Pangandaran Sentuh Rp 34 Ribu per Kg. Ini Penyebabnya

Harga Telur di Pangandaran

PANGANDARAN — Lonjakan permintaan dari dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) dan meningkatnya kegiatan hajatan membuat harga telur ayam di Kabupaten Pangandaran meroket. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi kelangkaan komoditas dalam waktu dekat.

Kenaikan Harga Terpantau

Beberapa waktu lalu harga telur berada di angka Rp 28.000 per kilogram. Namun kini, harga dipantau sudah meningkat menjadi Rp 29.000 sampai Rp 30.000 per kilogram, bahkan di tingkat eceran melonjak lebih tinggi.

Penyebab Utama Kenaikan

Pemerintah daerah dan pelaku usaha menyebutkan bahwa salah satu penyebab utama adalah lonjakan permintaan dari dapur-dapur MBG serta tingginya intensitas hajatan di masyarakat. Selain itu, sebagian besar pasokan telur untuk Pangandaran masih bergantung pada suplai dari luar daerah.

Keterangan dari Dinas Perdagangan

Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Kemetrologian Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Pangandaran, Supendi, menjelaskan kondisi stok saat ini.

“Saat ini Pangandaran menggantungkan sebagian besar pasokan telur itu dari luar daerah,” katanya, Sabtu (18/10/25).
“Kemungkinan bisa terjadi kelangkaan telur ayam apabila suplai dari luar daerah berkurang. Sementara permintaan terus meningkat tajam. Hukum ekonomi pasti berlaku, yakni berkurangnya pasokan dan tingginya permintaan otomatis akan menciptakan kelangkaan. Ini pada akhirnya mendorong kenaikan harga telur,” jelasnya.

Saksi Lapangan: Keluhan Pedagang

Peningkatan permintaan dari dapur MBG juga disebut-sebut oleh pelaku pasar. Aldi, seorang penjual telur ayam di Pangandaran, mengungkapkan kondisi harga di lapangan dan keluhan para pengecer.

“Meskipun harga di pasaran masih ada yang menjual antara Rp 29.000 hingga Rp 31.000 per kilogram. Harga eceran telur melonjak jauh lebih tinggi, mencapai Rp 33.000 hingga Rp 34.000 per kilogramnya,” ungkapnya.

Aldi menambahkan bahwa pengecer menghadapi kesulitan menjual telur karena harga tinggi dan daya beli masyarakat yang terbatas.

Dampak dan Kekhawatiran

Pemerintah dan masyarakat khawatir jika suplai dari luar daerah terganggu, potensi kelangkaan telur akan meningkat dan mendorong inflasi harga kebutuhan pokok. Pemantauan distribusi dan komunikasi dengan pemasok luar daerah dinilai penting untuk mencegah gangguan pasokan.

Penulis: Redaksi Harian Pangandaran

Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Terbaru Lainnya di Pangandaran