Ada Temuan Unprosedural Bawaslu Pangandaran 29 Kasus Dilaporkan
Pengakuan Bawaslu RI
Kabid Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu RI, Loli Suhenti, membenarkan adanya temuan tersebut. "Setelah saya cek, memang ada beberapa temuan di Pangandaran yang sudah disampaikan ke publik," ungkap Loli. Menurutnya, pengawasan harus dijalankan dengan cermat pada tahapan pemilu kepala daerah. Bawaslu akan memberikan saran perbaikan jika ada hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan.
Tindakan dan Pengawasan yang Diperkuat
Bawaslu RI menekankan pentingnya peningkatan pemahaman dan kapasitas petugas Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD) Pangandaran. "Kita harus memastikan petugas kita memahami tugasnya dengan baik agar saat turun ke lapangan, mereka tidak gagap atau bingung," ujar Loli. Dengan demikian, diharapkan para petugas mampu menjalankan tugasnya dengan efektif dan meminimalisir kesalahan dalam pengawasan Pemilu Pangandaran.
Langkah-langkah Perbaikan yang Dilakukan
Untuk menindaklanjuti temuan ini, Bawaslu Pangandaran telah melakukan berbagai langkah perbaikan. "Kami telah mengidentifikasi dan menangani setiap temuan dengan melibatkan semua pihak terkait," tambah Iwan. Proses pemutakhiran data pemilih serta pengawasan tahapan pemilu menjadi fokus utama Bawaslu untuk memastikan pemilu yang jujur dan adil.
Harapan untuk Pemilu yang Lebih Baik
Dengan adanya temuan dan penanganan yang dilakukan, diharapkan pemilu kepala daerah di Pangandaran berjalan lebih lancar dan sesuai prosedur. Bawaslu juga terus berupaya meningkatkan kualitas pengawasan dan pemahaman petugas, agar tidak terjadi lagi pelanggaran prosedur yang dapat merugikan integritas pemilu. "Kami berkomitmen untuk menjaga kualitas pemilu agar masyarakat mendapatkan pemimpin yang benar-benar representatif," tutup Iwan.
Pihak Bawaslu terus mengajak masyarakat untuk ikut serta mengawasi jalannya pemilu dan melaporkan setiap temuan yang mencurigakan. Keberhasilan pengawasan pemilu ini sangat bergantung pada partisipasi aktif semua elemen masyarakat.